Malam itu, pegawai tentera itu mengatakan kepada orang tua tersebut: “Tidak boleh ada suara, tidak boleh ada tangisan, tidak boleh ada ucapan takziah, dan tidak boleh orang lain yang ikut mengurus jenazah itu, tidak boleh ada yang mengiringi jenazah ke tempat perkuburan. Kecuali, keluarga yang berada di rumah itu, dan jam sembilan pagi, jenazah itu harus dikubur!”
Menjelang pagi hari , pegawai itu datang lagi, dan memberi arahan: “Bawalah anakmu untuk dikubur!”
“Bagaimana cara membawanya. Silakan pegawai yang membawanya?” jawab orang tua tersebut.
Jawab pegawai tersebut : “Keluargamu yang membawa! Cepat!”
Di pagi hari, orang tua yang sudah lanjut usianya itu mengurus sendiri anaknya. Ia mengusap seluruh tubuh anaknya yang penuh dengan darah akibat tembakan. Orang tua itu menyembahyangkan jenazah Hasan al-Banna bersama anak lelakinya yang masih kecil dan keluarga isterinya. Kemudian, menggali liang dan menguburkan jenazah anaknya dengan bantuan isteri dan anak-anaknya. Tanpa bantuan dari siapapun.
11-12 Februari, l949, di Amerika,pada waktu yang sama, Raja Farouk mengadakan pesta besar, merayakan ulang tahun kelahirannya ,perpaduan antara ulang tahun raja, dan perayaan atas kematian Hasan al-Banna..
sumber - islampos